FUNGSI GENERATOR DAN OSILOSKOP
Function Generator merupakan suatu alat yang menghasilkan sinyal/gelombang
sinus (ada juga gelombang segi empat, gelombang segi tiga) dimana frekuensi
serta amplitudenya dapat diubah‐ubah. Pada umumnya dalam melakukan
praktikum Rangkaian Elektronika (Rangkaian Listrik), generator sinyal ini
dipakai bersama‐sama dengan osiloskop.
Beberapa tombol/saklar
pengatur yang biasanya terdapat pada generator ini adalah:Saklar daya
(power switch): Untuk
menyalakan generator sinyal, sambungkan generator sinyal ke tegangan jala‐jala, lalu tekan saklar daya ini.Pengatur Frekuensi: Tekan dan putar untuk
mengatur frekuensi keluaran dalam range frekuensi yang telah dipilih.Indikator
frekuensi: Menunjukkan nilai frekuensi sekarang.
Terminal output TTL/CMOS: terminal yang menghasilkan keluaran yang
kompatibel dengan TTL/CMOS
Duty function: Tarik dan putar tombol ini untuk mengatur duty cycle
gelombang.
Selektor TTL/CMOS: Ketika tombol ini ditekan, terminal output TTL/CMOS akan
mengeluarkan gelombang yang kompatibel dengan TTL. Sedangkan jika tombol ini
ditarik, maka besarnya tegangan kompatibel output (yang akan keluar dari
terminal output TTL/CMOS) dapat diatur antara 5‐15Vpp, sesuai besarnya
tegangan yang kompatibel dengan CMOS.
DC Offset: Untuk memberikan offset (tegangan DC) pada sinyal +/‐ 10V. Tarik dan putar searah jarum jam untuk mendapatkan level
tegangan DC positif, atau putar ke arah yang berlawanan untuk mendapatkan level
tegangan DC negatif. Jika tombol ini tidak ditarik, keluaran dari generator
sinyal adalah murni tegangan AC. Misalnya jika tanpa offset, sinyal yang
dikeluarkan adalah sinyal dengan amplitude berkisar +2,5V dan ‐2,5V. Sedangkan jika tombol offset ini ditarik, tegangan yang dikeluarkan
dapat diatur (dengan cara memutar tombol tersebut) sehingga sesuai tegangan
yang diinginkan (misal berkisar +5V dan 0V).
Amplitude output: Putar searah jarum jam untuk mendapatkan tegangan output
yang maksimal, dan kebalikannya untuk output ‐20dB. Jika tombol ditarik, maka output akan diperlemah sebesar 20dB.
Selektor fungsi: Tekan salah satu dari ketiga tombol ini untuk memilih
bentuk gelombang output yang diinginkan
Terminal output utama: terminal yang mengelurakan sinyal output utama
Tampilan pencacah (counter display): tampilan nilai frekuensi dalam format
6×0,3″
Selektor range frekuensi: Tekan tombol yang relevan untuk memilih range
frekuensi yang dibutuhkan.
Pelemahan 20dB: tekan tombol untuk mendapat output tegangan yang diperlemah
sebesar 20dB
Cara Pemakaian Function Generator
Hidupkan power supply
Konekan cable BNC ke konektor sesuai dengan yang di inginkan. misal ingin
menghasilkan sinyal TTL output makan konektor di hubungkan pada konektor TTL
output dan jika untuk sinyal sinusolida dan segitiga hubungkan pada Output 50
Ohm
Untuk menghasilkan frekuensi gelombang kotak pengaturan yang di atur adalah
selector TTL CMos untuk mengatur amlitudonya atau besar tegangan yang
diinginkan. dan untuk mengatur dutyCycle maka putarlah selector DutyCycle.
sebelum mengaturnya tarik stang selector.
Untuk menghasilkan Frekuensi gelombang Sinusolida dan Geombang Segitiga
maka Maka pengaturan amplitudonya pada Sector Ampl dan konektor BNC pada output
50 0hm. Untuk meningkatkan besar tegangan atau amplitudonya maka tari stang
selector dan aturlah maximal tegangan 15V.
Untuk menghasilkan Frekuensi yang di inginkan maka pilihlah tombol
frekuensi yang diinginkan dan selector pengali yang sesuai. misal diinginkan 2K
Hz pada pilihlah tombol 1Kz dan atur selector pengali pada 2.0
Sebuah function generator adalah bagian dari peralatan tes elektronik atau
perangkat lunak yang digunakan untuk menghasilkan berbagai jenis gelombang
listrik melalui berbagai frekuensi. Bentuk gelombang ini dapat berupa berulang
atau single-shot, dalam hal beberapa jenis sumber memicu diperlukan (internal
atau eksternal) [1] Biasanya. Function generator menghasilkan gelombang yang
dihasilkan oleh berulang pengisian dan pemakaian kapasitor yang sumber energi
yang konstan terhubung.
Salah satu fitur yang paling berguna dari function generator adalah bahwa
hal itu dapat terkunci fase ke sumber sinyal eksternal atau lain function
generator Fitur penting lainnya dari function generator. Adalah tuning terus
menerus lebih dari band lebar dengan max-min rasio frekuensi 10 atau lebih
berbagai, macam frekuensi dari beberapa Hz MHz, amplitudo output datar dan
kemampuan modulasi seperti menyapu frekuensi, modulasi frekuensi dan amplitudo
modulasi.
Function generator yang digunakan dalam pengembangan, pengujian dan
perbaikan peralatan elektronik, misalnya sebagai sumber sinyal untuk menguji
amplifier, atau untuk memperkenalkan sinyal kesalahan ke loop kendali. Beberapa
yang paling umum bentuk gelombang yang dihasilkan oleh function generator
adalah sinus, persegi, segitiga dan gigi gergaji waveforms.
CARA
KERJA
Sebuah function generator khas biasanya terdiri dari gelombang segitiga
yang frekuensi dapat dikontrol lancar serta dalam langkah. Ini gelombang
segitiga digunakan sebagai dasar untuk semua output lainnya. Gelombang segitiga
yang dihasilkan dengan berulang kali pengisian dan pengosongan kapasitor dari
sumber arus konstan. Hal ini menghasilkan tegangan linear jalan ascending atau
descending. Sebagai tegangan output mencapai batas atas dan bawah, pengisian
dan pemakaian dibalik menggunakan komparator, menghasilkan gelombang segitiga
linier. Dengan memvariasikan saat ini dan ukuran kapasitor, frekuensi yang
berbeda dapat diperoleh. Gelombang gigi gergaji dapat diproduksi oleh pengisian
kapasitor perlahan, menggunakan arus, tetapi menggunakan dioda atas sumber arus
untuk debit cepat - polaritas dioda perubahan polaritas gigi gergaji yang
dihasilkan, yaitu naik turun lambat dan cepat, atau naik cepat dan lambat jatuh
Sebuah kerja 50% siklus gelombang persegi ini mudah diperoleh dengan mencatat
apakah kapasitor sedang diisi atau habis, yang tercermin dalam output
komparator beralih saat ini. Siklus tugas lain (secara teoritis dari 0% sampai
100%) dapat diperoleh dengan menggunakan komparator dan sinyal gigi gergaji
atau segitiga. Function generator yang paling juga mengandung sirkuit
non-linear membentuk dioda yang dapat mengkonversi gelombang segitiga menjadi
gelombang sinus yang cukup akurat. Ia melakukannya dengan pembulatan sudut
keras dari gelombang segitiga dalam suatu proses yang mirip dengan kliping di
sistem audio.
Sebuah function generator yang khas dapat memberikan frekuensi sampai 20
MHz. Generator RF untuk frekuensi yang lebih tinggi tidak berfunction generator
dalam arti yang ketat karena mereka biasanya menghasilkan sinyal sinus murni
atau hanya dimodulasi.
Function generator, seperti generator sinyal yang paling, juga mungkin
mengandung sebuah attenuator, berbagai sarana modulasi gelombang keluaran, dan
sering kemampuan untuk secara otomatis dan berulang-ulang "menyapu"
frekuensi gelombang keluaran (dengan cara tegangan osilator dikendalikan)
antara dua operator ditentukan batas. Kemampuan ini membuatnya sangat mudah
untuk mengevaluasi respon frekuensi dari sebuah sirkuit elektronik yang
diberikan.
Beberapa function generator juga dapat menghasilkan kebisingan putih atau
merah muda.
Function generator yang lebih maju menggunakan Direct Digital Synthesis
(DDS) untuk menghasilkan bentuk gelombang. Generator gelombang sewenang-wenang
menggunakan DDS untuk menghasilkan bentuk gelombang yang dapat dijelaskan oleh
tabel amplitudo.
FITUR
Fitur umum dari suatu function generator standar adalah:
Hal ini dapat menghasilkan berbagai frekuensi berkisar antara 0,01 Hz
sampai 100 kHz.
Hal ini dapat digunakan untuk menghasilkan bentuk gelombang yang berbeda
seperti gelombang sinus, gelombang persegi, gelombang segitiga, gigi gergaji
gelombang, dll
Ia menawarkan akurasi besar, sekitar + / - 0,01% dalam rentang frekuensi
rendah.
Distorsi yang dihasilkan dalam sinyal output kurang dari 1% untuk gelombang
sinus.
Hal ini dapat terkunci fase ke sumber sinyal eksternal atau function
generator lain.
Hal ini dapat terkunci fase ke frekuensi yang standar, sehingga semua
bentuk gelombang output dari generator akan memiliki akurasi yang sama dan
stabilitas seperti yang dari sumber standar.
Ini memberikan ketersediaan dc terus menerus disesuaikan tegangan offset
antara-5V ke 5 [6] V.
SPESIFIKASI
Beberapa spesifikasi penting dari function generator diberikan di bawah
ini:
Rentang frekuensi tertentu adalah antara 0,001 Hz sampai 20 MHz.
Frekuensi stabilitas function generator adalah 0,05%.
Distorsi function generator adalah-55dB bawah 50khz dan-40dB di atas 50khz.
Nilai spesifik amplitudo output (rangkaian terbuka) adalah 10V (puncak ke
puncak).
Nilai spesifik impedansi output 50ohm.
Bentuk gelombang output yang berbeda seperti sinus, persegi, segitiga,
jalan, pulsa, AM dan FM dimodulasi, gelombang sewenang-wenang dapat dihasilkan
dengan menggunakan function generator
ARTI
LAIN
Tipe lain dari function generator adalah sistem sub-yang menyediakan output
sebanding dengan beberapa fungsi matematika dari input, misalnya, output
mungkin sebanding dengan akar kuadrat dari input. Perangkat tersebut digunakan
dalam sistem kontrol umpan balik dan di komputer analog. Sebuah function
generator IC bernama ICL8038 (yang juga digunakan sebagai Voltage Controlled
Oscillator (VCO)) dapat digunakan untuk menghasilkan gelombang segitiga,
gelombang persegi, gelombang gigi gergaji atau bahkan, gelombang sinus secara
bersamaan. Untuk rating tegangan maksimum 36, lebih dari 300 kHz dari frekuensi
dapat dihasilkan.
FUNGSI OSILOSKOP
Oscilloscope dan
Fungsi Penggunaannya | Osiloskop (Oscilloscope) merupakan alat ukur elektronik. Dengan menggunakan alat ukur Oscilloscope ini,
kita dapat mengukur frekwensi, periode dan melihat bentuk-bentuk
gelombang seperti bentuk gelombang sinyal audio, sinyal video, dan
bentuk gelombang Tegangan Listrik Arus Bolak Balik, maupun Tegangan
Listrik Arus Searah yang berasal dari catu daya/baterai. Dengan sedikit
melakukan pengaturan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan
dan sinyal keluaran.
Osiloskop terdiri dari dua bagian yaitu Display dan Panel
Control :
Display
Display menyerupai tampilan layar pada televisi. Display pada Oscilloscope berfungsi sebagai tempat tampilan sinyal uji. Pada Display Oscilloscope terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak yang disebut dengan div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu tegangan.
Panel Control
Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar. Tombol-tombol pada panel osiloskop antara lain :
Display
Display menyerupai tampilan layar pada televisi. Display pada Oscilloscope berfungsi sebagai tempat tampilan sinyal uji. Pada Display Oscilloscope terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak yang disebut dengan div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu tegangan.
Panel Control
Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar. Tombol-tombol pada panel osiloskop antara lain :
·
Focus : Digunakan untuk mengatur fokus
·
Intensity : Untuk mengatur kecerahan garis yang ditampilkan di layar
·
Trace rotation : Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di layar
·
Volt/div : Mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div di
layar
·
Time/div : Mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div di layar
·
Position : Untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal masukannya
nol)
·
AC/DC : Mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal masukan osiloskop.
Jika tombol pada posisi AC maka pada terminal masukan diberi kapasitor kopling
sehingga hanya melewatkan komponen AC dari sinyal masukan. Namun jika tombol
diletakkan pada posisi DC maka sinyal akan terukur dengan komponen DC-nya
dikutsertakan.
·
Ground : Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layar.
·
Channel 1/ 2 : Memilih saluran / kanal yang digunakan.
Pada umumnya osiloskop
terdiri dari dua kanal (Dual Trace) yang bisa digunakan untuk melihat
dua sinyal yang berlainan, misalnya kanal satu dipasang untuk melihat sinyal
masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran.
Lebih rinci perhatikan gambar panel kontrol Oscilloscope Dual Trace berikut :
Lebih rinci perhatikan gambar panel kontrol Oscilloscope Dual Trace berikut :
Keterangan gambar panel kontrol Osilokop Dual Trace diatas :
1. VERTICAL INPUT : merupakan input terminal untuk channel-A/saluran A.
2. AC-GND-DC : Penghubung input vertikal untuk saluran A.
1. VERTICAL INPUT : merupakan input terminal untuk channel-A/saluran A.
2. AC-GND-DC : Penghubung input vertikal untuk saluran A.
·
Jika tombol pada posisi AC, sinyal input yang mengandung komponen DC akan
ditahan/di-blokir oleh sebuah kapasitor.
·
Jika tombol pada posisi GND, terminal input akan terbuka, input yang
bersumber dari penguatan internal di dalam Oscilloscope akan di-grounded.
·
Jika tombol pada posisi DC, input terminal akan terhubung langsung dengan
penguat yang ada di dalam Oscilloscope dan seluruh sinyal input akan
ditampilkan pada layar monitor.
3. MODE
·
CH-A : tampilan bentuk gelombang channel-A/saluran A.
·
CH-B : tampilan bentuk gelombang channel-B/saluran B.
·
DUAL : pada batas ukur (range) antara 0,5 sec/DIV – 1 msec (milli second)/DIV,
kedua frekuensi dari kedua saluran (CH-A dan CH-B) akan saling berpotongan pada
frekuensi sekitar 200k Hz. Pada batas ukur (range) antara 0,5 msec/DIV – 0,2 ยต
sec/DIV saklar jangkauan ukur kedua saluran (channel/CH) dipakai bergantian.
·
ADD : CH-A dan CH-B saling dijumlahkan. Dengan menekan tombol PULL
INVERT akan diperoleh SUB MODE.
4. VOLTS/DIV variabel untuk saluran
(channel)/CH-A.
5. VOLTS/DIV pelemah vertikal (vertical attenuator) untuk saluran (channel)/CH-A.
5. VOLTS/DIV pelemah vertikal (vertical attenuator) untuk saluran (channel)/CH-A.
·
Jika tombol “VARIABLE” diputar ke kanan (searah jarum jam), pada layar
monitor akan tergambar tergambar tegangan per “DIV”. Pilihan per “DIV” tersedia
dari 5 mV/DIV – 20V/DIV.
6. Pengatur posisi vertikal untuk saluran
(channel)/CH-A.
7. Pengatur posisi horisontal.
8. SWEEP TIME/DIV.
9. SWEEP TIME/DIV VARIABLE.
10. EXT.TRIG untuk men-trigger sinyal input dari luar.
11. CAL untuk kalibrasi tegangan pada 0,5 V p-p (peak to peak) atau tegangan dari puncak
ke puncak.
12. COMP.TEST saklar untuk merubah fungsi Oscilloscope sebagai penguji komponen
(component tester). Untuk menguji komponen, tombol SWEEP TIME/DIV di “set” pada
posisi CH-B untuk mode X-Y. tombol AC-GND-DC pada posisi GND.
13. TRIGGERING LEVEL.
14. LAMPU INDIKATOR.
15. SLOPE (+), (-) penyesuai polaritas slope (bentuk gelombang).
16. SYNC untuk mode pilihan posisi saklar pada; AC, HF REJ, dan TV.
17. GND terminal ground/arde/tanah.
18. SOURCE penyesuai pemilihan sinyal (syncronize signal selector). Jika tombol SOURCE pada
posisi :
7. Pengatur posisi horisontal.
8. SWEEP TIME/DIV.
9. SWEEP TIME/DIV VARIABLE.
10. EXT.TRIG untuk men-trigger sinyal input dari luar.
11. CAL untuk kalibrasi tegangan pada 0,5 V p-p (peak to peak) atau tegangan dari puncak
ke puncak.
12. COMP.TEST saklar untuk merubah fungsi Oscilloscope sebagai penguji komponen
(component tester). Untuk menguji komponen, tombol SWEEP TIME/DIV di “set” pada
posisi CH-B untuk mode X-Y. tombol AC-GND-DC pada posisi GND.
13. TRIGGERING LEVEL.
14. LAMPU INDIKATOR.
15. SLOPE (+), (-) penyesuai polaritas slope (bentuk gelombang).
16. SYNC untuk mode pilihan posisi saklar pada; AC, HF REJ, dan TV.
17. GND terminal ground/arde/tanah.
18. SOURCE penyesuai pemilihan sinyal (syncronize signal selector). Jika tombol SOURCE pada
posisi :
·
INT : sinyal dari channel A (CH-A) dan channel B (CH-B) untuk keperluan
pen-trigger-an/penyulutan saling dijumlahkan,
·
CH-A : sinyal untuk pen-trigger-an hanya berasal dari CH-A,
·
CH-B : sinyal untuk pen-trigger-an hanya berasal dari CH-B,
·
AC : bentuk gelombang AC akan sesuai dengan sumber sinyal AC
itu sendiri,
·
EXT : sinyal yang masuk ke EXT TRIG dibelokkan/dibengkokkan disesuaikan
dengan sumber sinyal.
19. POWER ON-OFF.
20. FOCUS digunakan untuk menghasilkan tampilan bentuk gelombang yang optimal.
21. INTENSITY pengatur kecerahan tampilan bentuk gelombang agar mudah dilihat.
22. TRACE ROTATOR digunakan utuk memposisikan tampilan garis pada layar agar tetap
berada pada posisi horisontal. Sebuah obeng dibutuhkan untuk memutar trace rotator ini.
23. CH-B POSITION tombol pengatur untuk penggunaaan CH-B/channel (saluran) B.
24. VOLTS/DIV pelemah vertikal untuk CH-B.
25. VARIABLE.
26. VERTICAL INPUT input vertikal untuk CH-B.
27. AC-GND-DC untuk CH-B kegunaannya sama seperti penjelasan yang terdapat pada
nomor 2.
28. COMPONET TEST IN terminal untuk komponen yang akan diuji.
Ada beberapa jenis gelombang yang ditampilkan pada layar monitor osiloskop, yaitu:
20. FOCUS digunakan untuk menghasilkan tampilan bentuk gelombang yang optimal.
21. INTENSITY pengatur kecerahan tampilan bentuk gelombang agar mudah dilihat.
22. TRACE ROTATOR digunakan utuk memposisikan tampilan garis pada layar agar tetap
berada pada posisi horisontal. Sebuah obeng dibutuhkan untuk memutar trace rotator ini.
23. CH-B POSITION tombol pengatur untuk penggunaaan CH-B/channel (saluran) B.
24. VOLTS/DIV pelemah vertikal untuk CH-B.
25. VARIABLE.
26. VERTICAL INPUT input vertikal untuk CH-B.
27. AC-GND-DC untuk CH-B kegunaannya sama seperti penjelasan yang terdapat pada
nomor 2.
28. COMPONET TEST IN terminal untuk komponen yang akan diuji.
Ada beberapa jenis gelombang yang ditampilkan pada layar monitor osiloskop, yaitu:
·
Gelombang segitiga.
·
Gelombang sinusoida
·
Gelombang blok
·
Gelombang gigi gergaji
Ada dua tipe osiloskop menurut prinsip kerjanya, yaitu tipe analog / ART
(Analog Real Time oscilloscope) dan tipe digital / DSO (Digital Storage
Osciloscope).
Osiloskop Analog (Analog Real Time oscilloscope)
Osiloskop analog ini menggunakan tegangan yang diukur untuk menggerakkan berkas electron dalam tabung (CRT) sesuai bentuk gambar yang diukur. Pada layar osiloskop langsung ditampilkan bentuk gelombang tersebut.
Osiloskop analog memiliki keunggulan seperti ; harganya relatif lebih murah daripada osiloskop digital, sifatnya yang realtime dan pengaturannya yang mudah dilakukan karena tidak ada tundaan antara gelombang yang sedang dilihat dengan peragaan di layar, serta mampu meragakan bentuk yang lebih baik seperti yang diharapkan untuk melihat gelombang-gelombang yang kompleks, misalnya sinyal video di TV dan sinyal RF yang dimodulasi amplitudo.
Osiloskop Digital (Digital Storage Osciloscope)
Osiloskop digital mencuplik bentuk gelombang yang diukur dan dengan menggunakan ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah besaran tegangan yang dicuplik menjadi besaran digital.
Osiloskop digital memberikan kemampuan ekstensif, kemudahan tugas-tugas akuisisi gelombang dan pengukurannya. Penyimpanan gelombang membantu para insinyur dan teknisi dapat menangkap dan menganalisa aktivitas sinyal yang penting. Jika kemampuan teknik pemicuannya tinggi secara efisien dapat menemukan adanya keanehan atau kondisi-kondisi khusus dari gelombang yang sedang diukur.
Secara umum dapat kita simpulkan fungsi Oscilloscope / osiloskop yaitu untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu. Dengan alat ukur Osiloskop ini kita dapat mengetahui :
Osiloskop Analog (Analog Real Time oscilloscope)
Osiloskop analog ini menggunakan tegangan yang diukur untuk menggerakkan berkas electron dalam tabung (CRT) sesuai bentuk gambar yang diukur. Pada layar osiloskop langsung ditampilkan bentuk gelombang tersebut.
Osiloskop analog memiliki keunggulan seperti ; harganya relatif lebih murah daripada osiloskop digital, sifatnya yang realtime dan pengaturannya yang mudah dilakukan karena tidak ada tundaan antara gelombang yang sedang dilihat dengan peragaan di layar, serta mampu meragakan bentuk yang lebih baik seperti yang diharapkan untuk melihat gelombang-gelombang yang kompleks, misalnya sinyal video di TV dan sinyal RF yang dimodulasi amplitudo.
Osiloskop Digital (Digital Storage Osciloscope)
Osiloskop digital mencuplik bentuk gelombang yang diukur dan dengan menggunakan ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah besaran tegangan yang dicuplik menjadi besaran digital.
Osiloskop digital memberikan kemampuan ekstensif, kemudahan tugas-tugas akuisisi gelombang dan pengukurannya. Penyimpanan gelombang membantu para insinyur dan teknisi dapat menangkap dan menganalisa aktivitas sinyal yang penting. Jika kemampuan teknik pemicuannya tinggi secara efisien dapat menemukan adanya keanehan atau kondisi-kondisi khusus dari gelombang yang sedang diukur.
Secara umum dapat kita simpulkan fungsi Oscilloscope / osiloskop yaitu untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu. Dengan alat ukur Osiloskop ini kita dapat mengetahui :
·
Berapa frekuensi, periode dan tegangan dari suatu sinyal elektronik.
·
Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
·
Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
·
Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.
·
Membedakan arus AC dengan arus DC.
·
Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap
waktu.
·
dll